Kamis, 18 September 2014

Mutiara Kata, Sebuah Motivasi Menuju Pribadi Yang Hebat.

       Hiii perkenalkan nama saya Julius Dos Santos, biasa dipanggil Santos, tapi kalo di rumah sering dipanggil Ikun-julukan untuk anak bungsu, asal saya dari salah satu negara tetangga Indonesia, ayoo tebak negara mana? hmmm daripada bengong-benging ne saya kasih tau asal saya dari Timor-Leste. Dulunya Timor-Timur, atau sering disebut sebagai propinsi termuda, sebab propinsi ke-27 pada masa itu, namun tahun 1999 melepaskan diri dari Indonesia dan mendapatkan kemerdekaan pada 20 Mei 2002. Saya 7 bersaudarah, dan saya anak bungsu atau anak terakhir. Keluarga saya semuanya berdomisili di Timor-Leste, tapi kakek sama nenek saya di Nusa tenggara Timur (NTT) tepatnya di kabupaten Belu.
   Saat ini saya sedang belajar di salah satu Universitas Swasta ternama di Jogjakarta tepatnya di kabupaten Bantul, Universitas apa lagi kalo bukan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta hahaha, saya di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Ilmu Hubungan Internasional.Teman-teman mungkin penasaran kenapa saya bisa nyasar sampai Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Nanti deh saya ceritakan kenapa saya bisa nyasar dari ujung pulau Timur sampai ke ujung pulau Barat. Dalam postingan kali ini, saya ingin posting koleksi Proverbs atau yang sering disebut dengan Mutiara kata atau Peribahasa. Jujur teman-teman semenjak saya dipisahkan dengan almarhum bapak saya, saya mulai hidup di dunia saya sendiri, apapun yang saya ingin lakukuan, saya lakukan dengan sesuka hati saya, karena memang, sejak kecil sampai di sekolah menengah atas, masih dimanjain sama orang tua dan saudara/i saya. Saya mungkin anak yang paling keras kepala dalam keluarga saya, anak yang gak mau dinasehatin, yang pengen hidup di dunianya sendiri, itulah aku.
Share:

Rabu, 17 September 2014

Puisi-Puisi Jelata, Karya John Dami Mukese.



Puisi-Puisi Jelata, Karya John Dami Mukese.
Penerbit Nusa Indah
Judul : ADALAH IBUKU-Hal : 30.

Bintang Kejora Malam Hari
adalah mata ibuku awas

Bersinar tak kejap
hingga pagi datang lagi

Angin malam lembut membuai
Lemah tangan ibuku gemulai
Mesra membelai permata hati
Pelita cinta api kasihnya

Bunyi jengkerik malam sunyi
Senandung merdu ibuku lirih
iringi tangis manja biji mata
pucuk harapan masa depannya

Adalah ibuku
menghantar aku tidur lelap
Dengan dongeng para leluhur
Diiringi dendang para dewa
Diselah kecup bunda terkudus
Ditingkah belaian tangan Bapa
Bersama doa-doa penuh hikmah
bawa aku mimpi khayalan sejuta

Kicau Murai pagi hari
adalah bisikan manis ibuku
jalur-jalur pagi fajar menyingsing,
sinar-sinar matanya lembut menyapa
“Hari Baru Telah Terbit, Sayang !
Bangunlah Menyongsong fajar hidupmu !”

                                                                                Ende, Desember 1982
Share:

Total Pageviews

Theme Support