Selasa, 23 Mei 2017

Mengenal Tipologi Mahasiswa Sebelum Memasuki Gerbang Kuliah

Menjadi seorang mahasiswa merupakan kebanggaan tersendiri bagi yang menyandangnya.Mahasiswa selalu dipandang memiliki tingkat intelektualitas yang tinggi, dewasa, mandiri, kritis dan bertanggung jawab. Sehingga sering kali dibedakan dengan Siswa atau Pelajar Biasa. Perbedaan ini dikarenakan Mahasiswa sering diidentikkan dengan sebutan agent of change (Agen Perubahan), Iron stock (Generasi Penerus Masa Depan), Agent of Social Control (Agen Penyampai Kebenaran) dan lain sebainya. Dengan kata lain, kata Maha yang terkandung dalam kata Mahasiswa membuat orang yang menyandangnya selalu dianggap orang dapat menyelesaikan dan menghadapi segala perkara dan tantangan.

Denan demikian Mahasiswa seharusnya menjadi garda terdepan dengan gerakan-gerakan massif dan progressifnya, mahasiswa juga harus peka terhadap isu-isu yang berkembang di  lingkungan sekitaranya, kritis terhadap apapun yang dialami, dan membawa perubahan pada lingkungan sekitarnya. Namun, tidak semua mahasiswa bisa berbuat demikian. Tidak sedikit pula ada mahasiswa yang bahkan menjadi cibiran dalam lingkungan mereka sendiri, karena tidak mampu memberikan kontribusi seperti yang diharapkan oleh masyarakat.
Hal ini disebkan karena dalam diri mahasiswa itu sendiri terdapat berbagai tipe. Ada mahasiswa doyan kritis, ada mahasiswa yang suka terima jadi, ada mahasiswa copy paste edit sedikit, ada mahasiswa asal bunyi dan lain sebagainya. Tipologi mahasiswa dapat dikatakan sebagai penggolongan watak mahasiswa yang ada di perguruan tinggi, misal berwatak idealis, hedonis, profesional, apatis, pragmatis dan lain sebainya.
Dalam tulisan ini, saya akan menjelaskan tentang tipologi mahasiswa Idealis, Hedonis, Profesional, Apatis, Pragmatis dan Kritis. Berikut penjelasannya.
a.       Tipologi Mahasiswa Idealis.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia,  kata ideal sangat sesuai dengan segala sesuatu yang dicita-citakan atau diangan-angankan atau dikehendaki oleh seseorang. Mahasiswa ideal adalah mahasiswa atau yang mempunyai kriteria yang cukup unik (unique) seperti, berpenampilan rapi, sopan dalam bertutur kata, kritis dalam menanggapi situasi baik di lingkungan kampus maupun di lingkungan masyarakat di tempat Ia berada, mahasiswa yang membawa setiap aspirasi masyarakat/rakyat yang dianggap lebih penting, mempunyai otak yang cerdas, bertanggung jawab, disiplin, rajin dan terampil dalam menganalisa suatu masalah yang sedang terjadi maupun masalah yang akan dihadapinya nanti.
Dari penjelasan ini dapat disimpulkan bahwa mahasiswa idealis adalah mahasiswa yang mampu menyesuaikan kepentingannya di internal kampus maupun eksternal kampus. Tipe mahasiswa ini sangat penting untuk dimiliki oleh seorang mahasiswa khususnya mahasiswa baru. Guna memciptakan pemikiran mahasiswa yang ideal atau menciptakan kesadaran bahwa mahasiswa adalah arsitek dari pembangunan suatu bangsa dapat dilakukan sejak mahasiswa memasuki gerbang kuliah. hal ini dikarenakan mahasiswa baru masih terlihat polos dan belum mempunyai idealisme, sehingga masih bingung dalam mencari jalan apa yang akan ditempuh ke depannya.
Ironisnisnya, jalan yang ditunjukkan oleh para birokrat tentang mahasiswa ideal adalah tunduk pada kebijakan birokrasi, lulus empat tahun, dan mempunyai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang tinggi. Mindset atau pemikiran-pemikiran seperti inilah yang nantinya akan menggiring mahasiswa baru untuk manut dan meninggalkan rasa kritisnya yang kemudian mengakibatkan diskusi-diskusi di kampus akan semakin berkurang, organisasi intra maupun extra kampus mulai sepi peminatnya, ironisnya lagi ketika kita kritis malah dicap sebagai pembangkang. Dengan kondisi yang seperti itu maka akan tercipta inlander-inlander baru yang tunduk terhadap penguasa kampus. Mahasiswa, layaknya bebek yang mau di giring ke kanan, ke kiri oleh pemiliknya. Dampak yang lebih luas lagi adalah lebih menganganya jurang antara mahasiswa dengan rakyat.
b.      Tipologi Mahasiswa Hedonis
Mahasiswa Hedonis sering juga disebut dengan istilah Trend Setter. Mahasiswa tipe ini adalah orang-orang yang mengalami disorientasi dalam proses belajar-mengajar dalam perkuliahan. Tipe mahasiswa ini kerjaanya kebanyakan hanya diisi dengan kegiatan foya-foya, berdandan habis-habisan, dan menghamburkan uang tanpa tujuan yang jelas. Tipe Mahasiswa Hedonis adalah Tipe mahasiswa yang tidak mementingkan perkuliahan dan tidak juga mementingkan organisasi, dia hanya memikirkan bagaimana dirinya senang dengan dunianya. Biasanya mahasiswa yang seperti ini dikategorikan ke dalam mahasiswa yang hedonis (hura-hura), apatis dan juga mahasiswa kupu-kupu alias kuliah pulang kuliah pulang.
Maka tidak heran jika kita sering mendengar istilah mahasiswa kuupu-kupu (kuliah pulang-kuliah pulang), mahasiswa kunang-kunang (kuliah nagkring-kuliah nangkring), juga tak sedikit dari mereka yang menjadi shopaholic, hampir setiap mall sudah di jambangi, beli ini, beli itu. Jika dulu René Descartes menyatakan eksistensi manusia dengan jargon Cogito Ergo Sum yang berarti “aku berpikir maka aku ada” maka mahasiswi sekarang akan mengatakan Emo Ergo Sum, “aku belanja maka aku ada”. Belanja menjadi semacam eksistensi mahasiswi untuk bisa diterima dikelompoknya.
c.       Tipologi Mahasiswa Profesional.
Mahasiswa tipe ini adalah mahasiswa yang aktifitasnya sebagian besar dipusatkan untuk dapat memperoleh nilai yang baik, kerjanya belajar dan belajar, dan cenderung apatis terhadap masalah-masalah disekelilngnya.
d.      Tipologi Mahasiswa Apatis.
Tipe Mahasiswa ini adalah mahasiswa yang tidak peduli dengan kehidupan di sekitarnya. Dapat juga dikatakan Mahasiswa tipe ini adalah mahasiswa yang hanya mementingkan kepentingannya sendiri. Adagium mahasiswa apatis adalah Urusanmu adalah urusanmu, urusanku adalah urusanku. Tipe ini dapat dikatakan tipe paling buruk dari tipologi mahasiswa.
e.       Tipologi Mahasiswa Pragmatis
Tipe mahasiswa ini adalah orang-orang yang mengandalkan kecakapan mereka dalam berinteraksi untuk dapat menonjol diantara kawan-kawannya, kecenderungan mereka adalah mencari muka didepan birokrat-birokrat kampus.
f.       Tipologi Mahasiswa Kritis
Tipe mahasiswa ini sering kita jumpai dari dulu hingga sekarang. Orang-orang yang termasuk dalam kategori ini biasanya orang-orang yang aktif dalam dinamika organisasi. Sehingga Mahasiswa jenis ini sering disebut sebagai mahasiswa yang mempunyai kecenderungan berfikir kritis, ia menjadi seorang yang mau memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh komunitasnya, mempunyai pandangan dan analisa yang mendalam persoalan-persoalan yang dihadapi baik di dunia kampus maupun di luar kampusnya.
Dari berbagai tipologi mahasiswa yang dijelaskan di atas, penting bagi seorang mahasiswa khususnya mahasiswa baru untuk menilai dirinya termasuk dalam tipologi mana. Hal ini sangat penting karena dengan cara ini kita dapat mengetahui posisi dan peran kita sebagai mahasiswa, terutama mahasiswa yang hidup di bangsa yang penuh dengan problematika. Sebagai mahasiswa sebenarnya kita memiliki dua peranan yaitu: sebagai Agent of  Change yang berarti kita harus mampu dan selalu menjadi pelopor dalam setiap gerak perubahan kearah yang lebih baik termasuk dalam persoalan negara. Dan yang kedua adalah peran sebagai agent of control. Peran ini sangat berkaitan dengan kemampuan kita dalam mengontrol kebijakan yang ditelurkan oleh penguasa.Apakah kebijakan tersebut berpihak kepada masyarakat atau tidak, sehingga oreantasi perubahan dapat diawasi setiap saat.
Hal yang perlu kita jadikan sebagai pegangan atau pedoman dalam memilih tipologi adalah kita harus berkomitment dan konsisten. Hal ini disebabkan banyak realita yang menunjukkan bahwa ketika seseorang mahasiswa memilih untuk menjadi seorang yang idealis, kritis yang selalu membawa nama rakyat kecil, turun ke jalan, menjembatani kepentingan rakyat dan sederet aktivitas sosial lainnya, tetapi begitu lulus dan bekerja di perusahaan besar apakah perusahaan nasional atau malah asing. Maka itu sudah menunjukkan bahwa kita tidak konsisten apa yang kita suarakan pada masa kita menjadi seorang idealis, aktifi, atau kritis.  Maka saat itu juga muncul berbagai kata-kata dari orang-orang dulunya kita cap sebagai pragmatis atau teman-teman seperjuangan di masa kuliah. Mereka akan serta merta mencap sebagai pragmatis. Mahasiswa idealis yang berubah menjadi pragmatis begitu lulus kuliah.



Share:

1 komentar:

  1. Mantap blognya bro informatif sekali , berkunjung ke blog saya juga yah :

    Seputarlingkupmahasiswa.blogspot.com

    BalasHapus

Monggo, Jika Anda Ingin Komentar, Tapi Tolong Gunakan Bahasa Yang Sopan.
Monggo, Jika Anda Ingin Kritik, Tapi Tolong Kritik Yang Membangun.

Total Pageviews

Theme Support