Senin, 09 April 2018

Komentar Singkat Terhadap Kritikan Negatif Dari Tetangga Atas Pembangunan di Timor-Leste


Komentar Singkat Atas Kritikan Negatif Dari Saudara/i Tetangga Timor-Leste Terhadap Pembangunan di Timor-Leste. Tonton Videonya terlebih dahulu sebelum membaca komentar singkat saya terhadap komentar negatif dari saudara/i dari negara Tetangga Timor-Leste.


Selama ini saya sering mengupdate informasi tentang Timor-Leste, Negeri Matahari Terbit yang merupakan tanah kelahiran saya sendiri. Setiap kali saya menemukan berita tentang Timor-Leste, selalu saja ada komentar buruk tentang Timor-Leste. Mulai dari membandingkan Timor-Leste dengan Negara-negara lain hingga  menjelek-jelekkan Timor-Leste. Saya heran kenapa orang tidak bisa menerima atau sedikit saja mengapresiasi usaha orang lain ketimbang menilai kelemahan atau kegagalan orang. Parahnya lagi ada yang menjastifikasi negatif tanpa mengetahui terlebih   dahulu kondisi real yang ada di lapangan. Dan itu pelakunya adalah generasi penerus bangsa. Aneh, tapi orang-orang ini sering saya temukan baik di dunia maya maupun di dunia nyata. Jadi komentar di bawa ini merupakan sebagian expresi saya terhadap komentar atau kritikan negatif terhadap negara Timor-Leste pada umumnya dan isi video di atas pada khusunya. Berikutnya komentar singkat dari saya: 

Setelah membaca komentar dari kawan-kawan yang kurang terima atau yang berkomentar buruk tentang isi Video ini, saya sebagai generasi muda Timor-Leste mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya atas komentar kawan-kawan baik yang bersifat negatif maupun yang bersifat positif.

Komentar kawan-kawan akan kami generasi muda Timor-Leste jadikan sebagai suatu pelajaran atau referensi untuk membangun Timor-Leste yang lebih baik lagi di masa yang akan datang. Kami sadar memang masih banyak PR yang harus diselesaikan, sebab kemerdekaan yang direbut oleh para Pendiri Negara Timor-Leste dari tangan kolonialisme bukan merupakan akhir dari perjuangan kami namun merupakan awal dari perjuangan kami. Kami akan terus berjuang membangun Negara dan Bangsa Timor-Leste yang lebih baik lagi. Kekeliruan kawan-kawan dan kurangnya pemahaman kawan-kawan terhadap kondisi real di Timor-Leste pun kami maklumkan.

Memang harus diakui bahwa membangun Negara dari dasar dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang minim bukanlah pekerjaan yang mudah. Tidak segampang membalikkan telapak tangan, atau tidak segampang kita menjastifikasi usaha orang. Tapi harus diakui juga bahwa membangun Negara dalam kurun waktu 15 tahun dengan "sebagian" perkembangan yang kawan-kawan saksikan sendiri dalam isi video di atas juga merupakan katalisasi pembangunan yang patut diacungkan jempol. 

Saya sendiri merupakan salah satu dari ribuan mahasiswa Timor-Leste yang sedang menekuni pendidikan di Indonesia, sudah hampir 6 tahun saya tinggal di Indonesia, turun ke basis rakyat, hidup bersama rakyat Indonesia yang digusur, ditindas atau diekploitasi, menyadarkan saya bahwa kehidupan rakyat Indonesia masih jauh dari kata sejahtera. 

Pada tahun 2013, saya terjun ke Banjarnegara tepatnya ke kebun pakishaji. Tiga minggu saya hidup bersama petani disana, mereka mengatakan bahwa mereka tidak merasakan kalo Indonesia sudah merdeka. Ketika saya menanyakan alasannya kenapa, jawabannya karena mereka masih merasakan penindasan, penggusuran, ketidakadilan, layaknya dulu masih hidup di zaman kolonialisme. Banyak sekali kasus di kehidupan rakyat Indonesia yang menurut saya patut kawan-kawan ketahui terlebih dahulu sebelum menjastifikasi pembangunan di Timor-Leste.

Apalagi sebagian kawan-kawan yang berkomentar buruk terhadap isi Video di atas merupakan aset negara, calon-calon penerus bangsa. Cobalah sesekali melihat lingkungan sekitar kawan-kawan, rasakan bagaimana penderitaaan yang dialami oleh saudara-saudara di sekitar kawan-kawan, buka mata kawan-kawan, hayati dan resapi apa yang dirasakan oleh saudara-saudara di sekitan kawan-kawan, maka kawan-kawan akan tau dan sadar bahwa mereka butuh kalian bukan sebagai penjastis negara orang lain tanpa landasan yang jelas, tapi mereka butuh kalian sebagai agen perubahan, melihat dan merasakan kehidupan mereka lalu merubahnya. Jujur saja, saya sedih membaca komentar buruk dari kawan-kawan, kadang juga saya emosi. Saya sedih bukan karena komentar jelek kawan-kawan, tapi karena ketidakmampuan kawan-kawan dalam menghargai apa yang dilakukan oleh orang lain. Saya akui bahwa kawan-kawan memang jago melakukan jastifikasi, jago melakukan krtikik, tapi seringkali jastifikasi dan kritik kawan-kawan tidak didukung oleh fakta. Dan yang paling parah adalah ketidakmampuan kawan-kawan untuk menghargai atau mengapresiasi keberhasilan orang lain meskipun dengan porsi yang sedikit. Kawan-kawan adalah aset negara, sadarlah kawan-kawan, lihat apa yang sedang terjadi, masak mau personality terus yang dikritik. So, wake up, be the part of the change that you wanna enjoy...

Sekali lagi saya bertemakasih kepada komentar kawan-kawan atas video di atas. Komentar kawan-kawan membangkitkan kesadaran dan semangat saya untuk tidak membiarkan orang lain menghina negara kami, begitu juga sebaliknya. Kita harus belajar mengapresiasi usaha orang lain, meskipun itu tidak banyak. Dan kita juga harus tau bahwa setiap proses pembangunan state building dan nation building di setiap negara masing-masing memimiliki perbedaan.

Terakhir, Mohon maaf bila ada kata-kata yang kurang mengena di hati kawan-kawan. Semua yang kuutarakan diatas merupakan sebuah manisfestasi dari kegelisahan saya terhadap komentar-komentar negatif terhadap negara saya. Saya yakin mungkin kawan-kawan juga akan merasakan yang sama ketika berada pada posisi saya. Sekali lagi, Obrigado Wain........

Share:

Total Pageviews

Theme Support