KONYOL

KONYOL

Ada yg bilang cinta itu bisa membuat orang gila dan aku fikir itu benar. Bagaimana tidak, hanya karena cinta fikiranku bisa difokuskan pada satu titik yaitu memikirkan Dia. Dan kegitan yg aku lakukan juga hanya membuka whatsapnya untuk melihat apakah pesanku sudah terkirim, apakah pesanku sudah dibaca, kapan dia terakhir kali membuka whatsap, kapan dia online, kapan dia membalas pesanku, itu saja setiap hari yg kulakukan saat Dia tidak bersamaku. Jujur aku merasa diriku udah ga bener menanggapi cinta. Dan yg lebih parahnya lagi, aku sadar kalau yg ku lakukan ga bener tapi aku ga tau caranya untuk mengurangi itu semua. Ya udah akhirnya aku hanya bisa diam dan itu membuat hatiku terluka. Dan yg lebih aneh lagi, meskipun hati ini sudah sering terluka bukannya rasa cinta itu berkurang tapi justru bertambah. Dan aku lebih memilih untuk melukai diriku sendiri ketimbang Dia. Seringku caci diriku dg umpatan-umpatan menanggapi betapa bodohnya diriku, tapi lagi lagi sisi baikku memberikan pembelaan terhadap Dia. Sehingga lagi lagi aku harus legowo dg apa yg terjadi dan mengikhlaskan semuanya dan berharap Dia akan mengerti. Manusia memang tidak ada yg sempurna, tapi belajar untuk menjadi sempurna itu pilihan. Begitu pula dg diriku, aku bukanlah pasangan yg sempurna, namun aku selalu belajar untuk bisa menjadi yg sempurna untuknya. Aku mencoba untuk selalu mengerti kondisinya, susah, sakit, sedih, adalah waktu dimana aku ingin tetap selalu disampingnya dan aku pernah melewati itu bersamanya. Tapi itu bukanlah patokan untuk menjadi pasangan yg baik untuknya. Tapi itulah kelebihanku, bisa diajak susah kalau bisa diajak senang tentu semua orang bisa diajak sejang. Hahaha...

Karena wawasan luas, cantik, body oke, aku ga punya. Tapi aku tetap bersyukur, karena aku diberi kesehatan yg berlebihan. Jadi aku bisa menjadi perawat gratisan untuk Dia. Sungguh konyol memang cinta ini